Recent Blog post
“Ayo tendang bolanya!”
“Sundul, Gan! Sundul!”
“Woi, jangan sampe jatuh, tuh!”
Lingkaran setan dimulai. Begitulah kami menyebutnya. Sebuah istilah yang kedengarannya aneh untuk sekumpulan orang yang melingkar dan berjuggling ria – di dalam kamar. Mereka berempat tersenyum, tertawa, berbahagia bersama merayakan atmosfer euforia “lingkaran setan” yang menyenangkan.
Kenapa kami menyebutnya lingkaran setan? Tanyakan sendiri pada lampu, piring, gelas, kaca, cermin, kaca jam yang menjadi victim “ritual” ini.
Metamorfosa
I hate this face!!! |
Panas
Api
Terbakar
Merah
Musnah
Membara
Hangus
Jeritan
: teriakan
***
Ah, kosakata itu masih saja menggeliat liar meracuni kewarasan pikiranku. Aku bisa gila! Stress dibuatnya! Ah, masa-masa SMP-ku yang indah dirusak, diracuni, dihancur-leburkan oleh kosakata-kosakata yang sangat panas penafsirannya di lubuk jiwaku. Ah…
Euforia Satan
Kata yang paling indah bagi umat manusia adalah 'ibu' dan panggilan paling indah adalah 'ibuku'. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta yang keluar dari kedalaman hati paling dalam.
~Kahlil Gibran~
Kasih sayang seorang ibu. |
Ibu, di saat kuucap namamu, 'Ibu', aku merasakan kedamaian yang luar biasa, kedamaian yang mampu melenyapkan kegundahan hati yang selama ini menggumpal lama dan membusuk dalam jiwa yang rapuh ini. Entah bagaimana lagi aku bisa berjuang di garda terdepan sebagai 'pahlawan' bagi keluarga jikalau engkau tidak menyemangatiku, memberiku motivasi, mengajarkan padaku apa itu visi, tujuan, makna, dan ketangguhan hati. Entah bagaimana engkau selalu dapat melengkapi potongan puzzle keyakinan dalam hatiku yang terkadang tercecer jauh, terlempar jauh dari keagungan cita-cita. Putus asa. Kegundahan. Kegalauan. Tiada 3 kata itu tatkala engkau berada di sampingku, menopangku, menegakkan kembali tulang rusuk harapanku. Dari dirimu aku belajar asa.
Kata Terindah dalam Hidupku...
Kotak kehidupanmu... |
Teknik >> Kotak-kotakilah hidupmu...
Penjelasannya seperti ini, kalau misalnya kamu "hidup" sehari itu 12 jam sedangkan kegiatanmu itu ada 3, contohnya main laptop, belajar, dan kerja, maka kotak-kotakilah menjadi 4 jam-4 jam dan jangan lupa ditulis. Nah, tulisan itu adalah suatu peraturan yang kamu buat tapi nggak boleh kamu langgar. Bisa kan?
Selamat mencoba...
Kotak-Kotaki Hidupmu!
Smart? |
Trus, ngapain aku menulis artikel ini?
Ya suka-suka aku lah. Heehehe...
Pertama, tentu saja untuk menghormati Emak Gaoel yang ngadain lomba blog ini. Karena aku adalah orang yang menghargai orang lain, aku terima undangannya.
Kedua, aku ingin menunjukkan bahwa untuk menampilkan eksistensi kita di muka dunia ini, kita nggak perlu jadi orang yang smart, yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik,,,
... dan berusahalah menjadi orang baik. :)
So, bagaimana hakekat smart yang sesungguhnya? ~Buset dah, kayak filsuf aja mbahas hakekat~
Nggak Perlu Jadi Orang Smart!
Pandora Hearts |
I trembled like a child
gathering the roses
we sang for the hope
your very voice is in my heartbeat
sweeter than my dream
we were there in everlasting bloom
roses die
the secret is inside the pain
winds are high up on the hill
I cannot hear you
come and hold me close
I’m shivering cold in the heart of rain
darkness falls, I’m calling for the dawn
silver dishes for the memories for the days gone by
singing for the promises
tomorrow may bring
I harbour all the old affection
roses of the past
darkness falls, and summer will be gone
Lirik Everytime You Kissed Me
Lawan! |
Sudah merupakan tugasnya, nafsu itu menggoda kita, tapi jangan sampai kita kalah ketika fight melawan nafsu. Kita sebagai manusia tangguh harus bisa melawan nafsu. Dengan sekuat tenaga kita, dengan semangat seorang pemuda, dengan dukungan pertolongan dari Allah SWT, kita yakin, kita dapat mengalahkan musuh kita yang bernama nafsu ini sekuat apapun bujukan yang dia lontarkan kepada kita. Kita yakin…
Lawan!
Hujan
malam itu turun dengan sangat deras. Suhu dingin menjalar liar menusuk
kulit-kulit yang tak terlindung oleh tebalnya tembok rumah. Mobil-mobil mewah
melaju kencang di jalan raya. Tak pelak, genangan air turut menyiprat
sekitarnya.
Cipratan
air itu mengenai kulit seorang anak kecil yang duduk jongkok di pinggir jalan
raya, berteduh “sementara” dari derasnya air hujan malam itu. Ya, sementara,
sebelum diusir oleh mereka yang merasa berhak…
“…aku
memang sudah ditakdirkan menjalani kehidupanku sebagai bocah miskin terbuang
yang tidak pernah dianggap ada oleh mereka.” Bocah kecil itu memangkukan
kepalanya di atas tangan. Suaranya terisak.
Kepahlawanan Bocah Terbuang
Ampun bu, jangan marahin aku... |
“Nggak
Gar, kamu pasti bisa melalui semua ini dengan sangat baik. Ibu yakin itu.”
Tiada
balasan dari Tegar. Dia merenungi perkataan ibunya.
“Tegar,
kamu masih di sana?”
“Ya
bu, aku masih di sini kok. Emang kenapa?”
“Kok
nggak ada suaranya?”
“Aku
lagi merenungi nasibku kini Bu…”
“Apa
lagi yang harus direnungi? Bukannya jalan hidupmu kini sudah jelas? Tinggal
kamu siapkan 15 juz itu dengan sebaik-baiknya, maka ijazah akan bisa kamu ambil
dan langsung masuk universitas terbaik yang kamu inginkan. Bukannya kamu mau
kuliah di Jepang?”